Dear Mbak Pengasuh,
Saya memiliki seorang anak perempuan berumur 2 tahun. Karakternya energik, tidak mau diam dan selalu bergerak kemana2 seperti anak laki2. Yang mengganggu fikiran saya saat ini adalah dia punya kebiasaan suka memukul atau melembarkan suatu benda kepada orang yang ada didekatnya bila suatu ketika kita mengabaikannya. Padahal saya dan keluarga tidak pernah memberikan contoh perlakuan tersebut kepadanya. Hal ini berlaku juga dengan lingkungan luarnya. Bila suatu ketika saya bawa bermain ke luar dan dia bertemu dengan orang lain yang dikenal maupun belum dikenal, bila dia merasa diabaikan oleh orang tersebut maka ia akan melakukan hal yang sama.
Saya memiliki seorang anak perempuan berumur 2 tahun. Karakternya energik, tidak mau diam dan selalu bergerak kemana2 seperti anak laki2. Yang mengganggu fikiran saya saat ini adalah dia punya kebiasaan suka memukul atau melembarkan suatu benda kepada orang yang ada didekatnya bila suatu ketika kita mengabaikannya. Padahal saya dan keluarga tidak pernah memberikan contoh perlakuan tersebut kepadanya. Hal ini berlaku juga dengan lingkungan luarnya. Bila suatu ketika saya bawa bermain ke luar dan dia bertemu dengan orang lain yang dikenal maupun belum dikenal, bila dia merasa diabaikan oleh orang tersebut maka ia akan melakukan hal yang sama.
Yang saya ingin tanyakan bagaimana caranya menghadapi hal demikian?
Edi - Pekanbaru
Jawab:
Pak Edi, anak usia 2 tahun sedang bereksplorasi terhadap lingkungan. Ia akan mencoba segala sesuatu dan bagaimana reaksinya. Mengapa bapak/keluarga mengabaikannya? Ketika bapak mengabaikan putri bapak, maka ia akan memukul atau melemparkan benda, mungkin itu caranya agar dia diperhatikan oleh lingkungan. Beri pengertian padanya dengan bahasa yang sederhana, kalau dipukul atau dilempar itu sakit dan berikan ekspresi yang sesuai. Usia 2 tahun anak sudah mampu bicara dua kata, sebaiknya ajarkan dia dengan kata-kata yang sederhana, misal ketika anak merasa diabaikan: "ayah/ibu adek mau main", atau ketika bertemu dengan orang baru ajarkan: "kakak/om/tante adek mau kenalan/main". Jadi, kebutuhan anak untuk melakukan eksplorasi terhadap lingkungn tetap dapat terpenuhi. Semoga bermanfaat. SALAM KELUARGA INDONESIA