Special for Baby...

Friday, February 20, 2009

Anak agresif dan sensitif


Assalammulaikum wr wb.
saya ingin berkonsultasi mengenai anak saya yang paling besar. Umurnya 4,5 tahun sekarang dia di tk a di salah satu tk dan mengambil program fullday.
anak saya termasuk anak yang agresif sekaligus sensitif. anak saya selalu ingin menonjol dibandingkan teman-temannya dan adik-adiknya, oh ya adiknya kembar baru berusia 1 tahun.
apabila ada yang nggak sesuai dengan keinginannya sikapnya kurang bersahabat alias sering menggunakan ototnya untuk mengekspresikan kekesalannya, sering juga dibarengi dengan nangis.

saya bingung bagaimana harus menghadapinya? Apakah ini bentuk protesnya dia karena saya seorang ibu yang bekerja pergi pagi pulang sore, sedangkan suami saya sedang bertugas di luar. kalau dinasehati pada saat itu sih mau menuruti tetapi mengulangnya pada hari-hari berikutnya. Apakah sekolah fullday berpengaruh terhadap perkembangan anak? Kadang dia nggak mau sekolah atau bilang mau pulang siang seperti temannya yang di reguler.

atas saran dan bantuan ibu saya ucapkan terima kasih.

DOWNLOAD JAWABAN (KLIK INI)

Thursday, February 19, 2009

Anak Pemalu

saya seorang ayah yang mempunyai anak perempuan berumur 8 thn dan Laki-Laki 6 thn, ke 2 anak saya bersekolah di SD, yang menjadi masalah ke 2 anak saya mempunyai sifat pemalu, sehingga dilingkungan rumah kami yang baru (kami baru pindah rumah) sudah ± 5 bulan, ke 2 anak saya belum mempunyai teman, padahal kami sebagai orang tua sudah berusaha mendoronganya untuk bermain keluar.
Bagaimana cara mengatasinya mohon bantuannya.
terima kasih.

Pak, terima kasih perhatian bapak terhadap perkembangan putra-putrinya. Saya mau tanya sama bapak: Bagaimana putra-putri di sekolah, apakah punya teman? Apakah bapak/ibu juga bersosialisasi dengan lingkungan baru? Bagaimana pengasuhan bapak/ibu pada putra-putri? Tanyakan padanya apa yang membuat dia jadi malu? Bagaimana jika mereka berkumpul dengan keluarga besar, apakah pemalu juga? Bapak, coba bantu anak dengan mengajak main ke rumah tetangga (ditemani), lalu beri kesempatan untuk berkunjung sendiri (misal mengantar makanan), sesekali anak tetangga yang diajak main ke rumah bapak, lalu main bersama. Jika anak berhasil berteman, berikan pujian pada anak, katakan padanya bahwa bapak bangga anaknya berani. Demikian saran dari saya, semoga bermanfaat. SALAM KELUARGA INDONESIA

Anak CI/BI

Dear Ibu Nurul,
Sekilas saya sudah membaca website Konsultasi Anak yang Ibu asuh. Wah bagus sekali ya semua informasi yang ada didalam website tersebut. Tapi belum lihat banyak, karena harus mencuri-curi waktu disela-sela pekerjaan kantor yang hectic.
Saya memiliki 2 orang anak laki-laki & perempuan. Yang besar perempuan berusia 4 tahun 2 bulan dan yang kecil laki-laki berusia 2 tahun 3 bulan. Saya dan suami bekerja dan kami tiba dirumah sekitar pukul 7 malam. Sepulang kerja kami selalu menghabiskan waktu bersama anak-anak sampai saat menjelang tidur.
Yang ingin saya tanyakan adalah sbb:
1. Bagaimana caranya mengenali/mengetahui apakah seorang anak memiliki kemampuan Cerdas Istimewa atau Bakat Istimewa?
2. Menurut informasi yang pernah saya baca, anak yang memiliki bakat CI/BI memiliki IQ diatas 125, pertanyaan saya kapan sebaiknya dilakukan test IQ? Apakah Ibu memiliki rekomendasi dimana pelaksanaan test IQ untuk anak sebaiknya dilakukan?
3. Apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan anak? Benarkah faktor keturunan dari orang tua juga berpengaruh? Apakah susu formula tertentu dapat mempengaruhi tingkat kecerdasa anak?
4. Anak saya yang berusia 4 tahun memiliki sifat yang cenderung tidak suka bergaul dengan teman-teman disekolahnya. Dia lebih suka memperhatikan teman-temannya bermain ketimbang berbaur dengan mereka, bagaimana mengatasi supaya anak mau berbaur dengan teman-temannya? Dia juga tidak suka diatur misalnya dalam hal berpakaian, sementara anak seusianya dapat menerima/menuruti pakaian apa yang harus dikenakan setelah mandi. Sementara anak saya lebih suka memilih pakaiannya sendiri.
Mohon saran dan masukannya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Regards,
Sri

Terima kasih pertanyaannya. Ibu, untuk mengetahui anak yang memiliki bakat istimewa tentunya perlu pemeriksaan lebih lanjut dari Psikolog Anak. Jika ibu tinggal di Jabodetabek, ibu bisa melakukan tes di klinik psikologi RSIA Harapan Kita, atau di Lembaga Psikologi Terapan UI di Kampus UI Salemba, atau jika ibu tinggal di luar Jabodetabek, bisa berkonsultasi dengan Psikolog sekolah. Mengenai faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak, adalah gabungan antara faktor keturunan dan stimulasi lingkungan, terlebih pada 5 tahun pertama usia anak. Sedangkan mengenai produk susu yang katanya bisa membuat anak cerdas, saya pikir itu semua kembali ke orang tua, apakah orang tua percaya atau tidak?. Tapi menurut saya, sehebat dan semahal apapun susu, jika anak tidak diberi rangsang yang optimal dari lingkungan, susu itu tidak memberi nilai. Lalu mengenai putri ibu yang tidak mau bergaul dengan teman sekolah, coba tanya kenapa ia tidak mau bergaul, ada apa? Apakah di tempat lain juga seperti itu? misal saat ada acara keluarga?. Kemudian dia tidak mau diatur. Ibu, coba hargai ide/pilihan anak. Misal saat berpakaian, jika yang ia gunakan itu pantas dan sesuai dengan peruntukkannya, biarkan ia memilih. Tanyakan pada anak apa alasannya memilih pakaian tersebut?, dengarkan. Coba sesekali buat janji dengan anak, misal hari ini ibu yang menentukan, besok dia yang menentukan. Lalu katakan juga pada anak, mengapa ibu menginginkan dia memakai pakaian sesuai keinginan ibu. Jelaskan dengan bahasa yang singkat dan jelas. Demikian saran dari saya, semoga bermanfaat. SALAM KELUARGA INDONESIA

Perilaku Anak


Dear Mbak Nurul

Saya punya seorang anak laki umur 3 tahun 6 bulan, berat badan 38 Kg, tinggi badan 110 cm, sekarang anak saya sudah masuk sekolah playgroup.

Dimana dalam perkembangan anak saya sangat menyenangkan diantaranya sudah bisa menyanyi, berdoa (walapun pengucapan katanya belum jelas) dan yang tidak disangka anak saya sudah bisa naik sepeda roda dua.

Tapi dari sekian perkembangan anak saya yang menyenangkan, perilaku anak saya mulai mengesalkan seperti ;

1. Tidak bisa diatur,

2. Suka main sendiri

3. Tidak pernah diam (diamnya kalau lagi mau tidur atau sedang tidur),

4. Kalau sudah kesal (bosan) anak saya suka mukulin sama orang yang disebelahnya dan suka melempari mainan,

5. Setiap habis main mainan tidak mau dia beresin.

6. dan lain2

Perilaku yang mengesalkan ini, dilakukan baik disekolah maupun di luar rumah dan kalau diajak jalan-jalan ke Mall yang dicari pasti mainan dan kalau tidak dibeliin, anak saya pakai "sejata pamungkas" yaitu nangis.

Kalau disekolah anak saya hanya mau duduk sebentar terus main (tidak pernah diam) dan keluar kelas datang ke kantin.

NB : Saya dan istri bekerja di swasta, berangkat pagi pulang malam dimana istri saya sudah kewalahan atasi perilakunya. Dimana kami punya waktu penuh untuk anak yaitu pada hari Sabtu dan Minggu sedang hari senin-jumat sama kakek/nenek dan pembantu, termasuk saat sekolah diatar sama kakek/nenek dan pembantu.

Mohon kasih penjelasan langkah apa yang terbaik yang harus saya lakukan untuk ngatasi sejak dini mengenai perilaku anak saya seperti ini, k arena saya tidak menginginkan dalam mendidik anak saya dengan kekerasan fisik .

Trima kasih,

Hartono


Terima kasih pada bapak yang memberikan perhatian pada perkembangan anaknya. Bapak, anak usia 3 tahun pada beberapa orang memang sering menganggap usia yang sulit, atau seperti keras kepala. Karena satu sisi anak ini ingin menunjukkan kemandirian dalam bertindak, tetapi di sisi yang lain anak ini harus sesuai dengan keinginan figur otoritasnya (orang tua) atau lingkungan. Yang ingin saya tanyakan adalah, selama anak ini diasuh oleh kakek/nenek/pengasuh, bagaimana pola pengasuhan mereka? Apakah serba dituruti atau dilayani? Dan bagaimana pula pengasuhan bapak/ibu? Mengenai putra bapak yang suka main sendiri, apakah anak tidak dibiasakan untuk bergaul dengan anak sebayanya? Lalu, bagaimana yang dimaksud 'tidak pernah diam'? Apakah tidak diamnya ini melakukan hal-hal yang produktif (aktif) atau malah melakukan hal-hal yang mengganggu/merusak orang/benda yang ada disekitarnya? Kemudian ketika anak tidak mau merapikan mainan, apakah orang tua/pengasuh memberi contoh/dilakukan secara bersama-sama dan apakah anak diberi pujian/pelukan ketika pernah merapikan mainan?. Bapak, mengenai 'senjata pamungkas' yaitu menangis ketika tidak diberikan mainan, apakah bapak/pengasuh pernah janji akan membelikan mainan, tapi ternyata tidak dipenuhi? Apakah ketika anak menginginkan sesuatu, lalu kita mengatakan tidak, kemudian anak menangis, lalu bapak memenuhi keinginan anak tersebut?. Selanjutnya adalah anak bapak yang duduk sebentar saja di sekolah. Apakah ini hanya terjadi di sekolah saja atau di tempat lain? Apakah guru mengajarkan disiplin bagi semua anak? Apakah ketika anak berbuat salah guru memberi peringatan, dan ketika anak berbuat sesuai aturan, guru memberi pujian untuk anak?. Bapak, inti pengasuhan anak adalah adanya kesamaan pola asuh antara orang-orang yang terlibat dalam pengasuhan anak,seimbang dan konsisten antara memberi pujian dan sanksi, memberikan tanggung jawab pada anak sesuai kemampuannya, dan contoh yang baik dari orang yang ada di sekitar anak. Demikian jawaban saya, semoga bermanfaat. SALAM KELUARGA INDONESIA

Saturday, February 14, 2009

Cara mendidik anak yang punya keinginan kuat

Dear ibu nurul yg baik,
Saya mempunyai seorang anak laki-laki berusia 2 tahun. Anak saya enerjik, cepat belajar, periang, dan selalu menirukan apa yang dilakukan orantuanya. Akhir2 ini saya mempunyai masalah jika anak saya sudah mempunyai keinginan, kalau tidak dituruti akan menangis histeris sampai keinginannya dipenuhi. Saya sudah mencoba memberi pengertian bahwa yang diinginkannya tidak baik, sambil memberi analogi2 yg mudah dimengerti oleh anak saya. Pernah saya mencoba kasih pengertian tidak berhasil kemudian saya diamkan saja saat anak saya ingin mengambil sapu tapi ga sampai. anak saya menangis histeris sampai kurang lebih 1 jam. Akhirnya dia memeluk saya. Dihari berikutnya dia tahu kalau tidak boleh bermain sapu. Saya jelasin kalau sapu itu kotor nanti ade masuk rumah sakit lagi. Pertanyaan saya, bagaimana memberi pengertian kepada anak dengan baik tanpa membuat anak saya menangis dampai serak seperti diatas?

Trima kasih
Dini - Bekasi

Terima kasih atas kepercayaannya pada saya. Ibu, anak usia 2 tahun memang sedang menunjukkan otonomi dia, maksudanya dia mulai mampu melakukan dan menunjukan pada figur otoritas (orang tua) apa yang diinginkan dan apa yang dapat dilakukan sendiri olehnya. Yang ingin saya tanyakan adalah keinginan seperti apa yang diinginkan oleh putra ibu? Apakah keinginan tersebut membahayakan dirinya atau orang disekitar?Apakah ibu/pengasuh mempunyai kebiasaan selalu mengikuti keinginan anak, lalu ketika tidak dituruti ia menangis kemudian ibu mengikuti keinginannya?Menurut saya, jika keinginan tersebut tidak berbahaya, biarkan ia memenuhi hasrat ingin tahunya. Tetapi jika keinginannya berbahaya, lebih baik alihkan anak ke objek lain yang lebih menarik. Jika anak menangis, tenangkan dia, peluk dengan sepenuh hati. Demikian jawaban dari saya, semoga bermanfaat.

Sharing & Solution for your Children's Problem...

A Tribute to BSD City

A Tribute to BSD City
Khusus Warga BSD City

Info & Consultation

www.konsultasianak.tk

Special Need Children

Special Need Children
Only for Special Mother...